
Ya, hanya cukup. Hidup tidak perlu berlebih. Hanya cukup.
Aku adalah yang sering disebutnya ‘orang kota’ memang terbiasa hidup dengan cara kota. Sejak kecil tinggal di tengah kota dan dengan sendirinya membentuk diri sebagai stereotipe pribadi yang menghendaki semua serba nyaman dan cepat. Sementara, engkau besar di lingkungan yang akrab dengan alam, dimana petualangan adalah jiwa yang membentukmu. Sawah, lumpur, sungai, semak, pohon, dan lainnya menjadi teman-teman setia yang mengisi hari semenjak kecil dan menggambarkan dirimu yang sekarang.
Well, sejak pertama kita memang mengetahui jelas hal-hal yang menjadi perbedaan antara kita. Tapi selama ini, semua tidak pernah menjadi masalah, dan aku yakin saja bahwa jika memang kita ditakdirkan untuk berdua, hidup dimanapun tidak akan menjadi penghalang. Selama keyakinan dan kepercayaan mampu mengawal semua tindakan.
Dengan pribadimu, dicintai olehmu sedemikian besar, disertai dengan tanggung jawab yang melingkarimu, hidup pasti akan menjadi penuh arti. Tidak ada beban ketakutan atas masa lalu masing-masing, hanya ada memantapkan langkah untuk masa depan. Mengumpulkan segenap kekuatan untuk hidup berdua. Tidak absurd, menurutku, karena kita pernah melewati dunia yang penuh absurd dan kepalsuan. Karena kita tahu jelas apa yang kita rasa dan apa yang kita miliki.
Lalu, dimana masalahnya?
Masalahnya hanya ada pada keberanian, bukan kenekatan. Masalah bisa atau tidak bisa, mau atau tidak mau. Mungkin hanya akan mempermasalahkan lebih dulu ayam atau telur. Tapi satu hal yang teryakini bahwa ada hal-hal tertentu yang bisa kita lakukan jika kita mengerahkan seluruh kekuatan untuk mencapai yang kita ingini. Kewajiban atas ikatan sosial dan keluarga besar, atau juga ‘ketakutan’ yang tidak jelas sebenarnya bisa dilewati dengan berbekal keyakinan. Percaya bahwa bagaimanapun cinta pasti akan menemukan jalannya. Dan semoga aku menemukan kekuatanku untuk mewujudkan hidupku bersamamu.
16:30, Januari 04, 2007

No comments:
Post a Comment