
“Lihat anakku...tempat ini bernama danau”, disentuhnya sayap anak itik yang masih terpana.
“Ibu, danau ini besar sekali...Aku takut kakiku tak cukup kuat mendayung di dalamnya”, jawabnya penuh ragu.
Semangat yang tadi dirasakan sedari rumah tiba tiba saja menciut.
“Anakku...kita diciptakan menjadi itik memang sudah ditakdirkan untuk bisa berenang. Tetapi, kalau engkau tidak bisa yakin pada diri sendiri, maka takdir itupun tidak akan berguna. Adalah bagaimana kita mengatasi keraguan dan berani untuk mencoba, yang bisa membuat kita perlahan yakin pada kemampuan diri sendiri...”
Sang induk mulai berenang, berputar sekali dua memperlihatkan caranya. Dan ia mendekat ke tepian mengajak anak itik untuk bergabung.
“Ayo...jangan takut. Ada ibu.”
Wajah itik kecil itu penuh dengan ketakutan. Ketakutan akan tenggelam, ketakutan akan binatang yang mungkin muncul dan menerkamnya dari dalam danau, ketakutan akan tidak bisanya ia mengayuhkan kaki kecilnya. Semua ketakutan datang melanda. Selangkah ia mundur. Tapi ada sesuatu di dalam dirinya juga yang ingin sekali mencoba berada di atas air, mengapung, berenang, dan bahkan menyelam sesekali. Sang ibu hanya menatapnya, memberikan kekuatan melalui cinta dari sorot matanya. Lalu perlahan, anak itik melangkah mendekati danau. Berenanglah ia.
“Ibu, bagaimana jika aku ingin berbelok ke arahmu?” tanyanya sedikit ragu sedikit berani.
“Coba saja lakukan apa yang menurutmu bisa dilakukan...jangan takut...”
“Ibu, dapatkah aku menyelam seperti itik itu? Bisakah aku berenang ke tengah sana? Bisakah aku pergi ke pulau itu? Bisakah aku ibu?”
“Bisa, anakku. Engkau bisa lakukan semua. Engkau cuma perlu yakin pada dirimu sendiri kalau engkau mampu”
Akulah sang itik yang sedang belajar berenang. Mengumpulkan segenap keberanian dan keyakinan diri untuk bisa melakukan hal hal yang selama ini hanya bisa kupikirkan. Belajar tentang semua hal di dunia kerjaku sekarang, dengan harap satu saat nanti, aku bisa menjadi seperti ayahku, sang itik sejati.
Rumah, setelah sebulan berhenti menulis karena tenggelam di dunia pikiranku sendiri.
20:43 – October 05, 2006

No comments:
Post a Comment