Thursday, August 17, 2006

MELEPAS MALAM

“Ya, sayang, tiap orang dilingkari dengan dinding kaca. Dinding yang menghalangi keinginan dan ketidakinginan. Malam ini aku mau ceriwis, bercerita berulang ulang...”

“Aku pasti senang. Apapun yang mau kamu ceritakan. Jalan hidupmu itu inspiring. Hanya ingin ada di dadamu sambil mendengarmu malam ini. Pingin nangis aja rasanya. Boleh?”

“Boleh, sayang. Apapun yang kita lakukan ketika bersama adalah fullyhearted. Apapun itu, rasanya terasa. Semakin banyak beda, membuat kita kaya akan makna...”

“I decided to have a glass of coffee. Would you like to share? I’d like to spend the night doing everything we want to do. I miss you too much.”

“I miss you very much too, princess. Aku seperti menatap langit luas, so empty. Pingin sekali ada bersamamu sekarang, melihatmu dari segala sudut mataku.”

Menjalani hidup berdua denganmu terbayang sangat sempurna. Semua sisi perbedaan yang ada hanya menambah lengkap rasa yang dimiliki. Menjadikan sudut sudut perbedaan sebagai atribut yang menambah warna dan rasa. Tak pernah sedikitpun menjadi penghalang bagi diri untuk mengekspresikan rasa. Cara berkomunikasi yang aneh pun mungkin hanya menurut pandangan dari luar dinding kaca dunia punya kita. Berbagai jalan berbagi rasa ditempuh hanya demi mempertajam apa yang dirasa hati. Keraguan dan kekuatiran bisa sirna seketika jika hati dikonfirmasi dalam jarak dekat.

Melepas malam ini seperti cerita yang sangat familiar. Menjadikan rasa sejadi jadinya untuk boleh merengkuh nyatamu menembus langit gelap malam ini. Duduk berdua di ujung bulan sabit dengan tangan yang bergenggaman, mengagumi dunia berwarna hitam yang menghampar luas. Menjadikan bintang sebagai teman setia atau pun cuma sekedar saksi bisu buat kita. Biar saja angin malam menerpa wajah dan menggoda kulit kita. Biar dinikmati semua dalam keindahan rasa berdua.

00:24 – August 17, 2006

No comments: