Terbangun entah kenapa, dan pasti hape yang dicari. Zip. No sms. Terasa gerah karena listrik padam sejam jam 9 tadi. Gosh. Try back to sleep.
06 Mei 2007 (00.15)
Ah, listrik kembali hidup. Cepat-cepat kuraih remote AC di atas kepalaku. Hmh...kenyamanan hidup orang kota. Pendingin ruangan seperti alat vital yang harus tetap bekerja supaya nyaman dirasa. Ok...try back to sleep again.
00.54
Asleep? Nope...not yet. Baik, coba berguning ke kiri, mungkin bisa tertidur.
01.45
Damn! Terbangun entah kenapa entah untuk keberapa kali sudah lupa. Lalu terpikir pembicaraan dengan Papa siang tadi. Sebentar melihat hape...tidak ada juga sms seperti tahun-tahun lalu. Kupikir memang sudah bukan waktunya lagi menanti nanti siapa yang mengucapkan ‘selamat’ itu lebih dulu, nggak penting lagi. Toh ini hanya seperti hari lainnya juga. Don’t bother. Just try to sleep again. Hadap kanan. Hadap kiri. Terlentang. Tengkurap. Haih. Tidak juga tidur mataku malam ini.
Oya...Papa siang tadi bilang kalau Mama yang ingin rame-rame untuk big day itu. Sampai sampai sudah disiapkan dana buat itu. Kubilang Papa siang tadi kalau Mama tidak harus lakukan ini. We can cover it up. Lalu Papa bilang...ini anak pertamanya. Dia mau undang teman-temannya. Seperti petir di kepalaku rasanya kalimat itu terdengar malam ini. A very very huge question came up: Do I deserve all these??? Dan jawabku tentu saja: No...I don’t. After all I did to them? I don’t deserve it at all.
Tapi, ada suara kecil yang membisik di telingaku...They love you unconditionally. Setelah apapun, kamu tetap disayang. Ini cara mereka bilang kalau kamu tidak berbeda dengan anak-anak mereka yang lain. Yeah, maybe they do.
Lalu, ada suara lagi yang bilang, tuh, lihat, durhaka nggak kamu? Ingat betapa kamu membuat mereka begitu sedih sedemikian rupa. Kamu nggak pantas dapat ini semua.
Dan terus terusan dua kubu itu berseteru sampai kubilang berhenti, tetapi mereka masih saja berbisik-bisik. Mataku terpejam, tapi kepala tak mau juga berhenti berpikir tentang apa saja. Berguling kanan kiri. Gelisah. Tidak juga bisa tidur.
03.10
Masih juga terbangun...Ei, lebih baik kutonton sisa film World Trade Center yang terhenti sore tadi. Film pun hanya berlalu. Mungkin bisa tertidur di tengah film.
05.05
Tidak juga ternyata. Lalu, pikiran agak berkurang mendera kepala. Terganti dengan bayangan film yang baru saja selesai. Dan kuputuskan untuk berdoa sebentar, mengucap syukur dan meminta supaya memiliki hati yang bijak di usiaku ke 27 hari ini. Oh, I need to wake up at 7.30 so I can go to church.
08.15
Haaiyaah...Jam 08.15! Terbangun karena rasanya kudengar nada sms di hape. Aan. Akhirnya, dia nggak salah tanggal lagi tahun ini. Dan tidak akan sempat bersiap siap karena gereja mulai jam 08.30. Hmmh...j
11.25
Si Oscar de la Hoya kalah dengan split decision. Setelah kutanya pada pihak yang lebih mengerti, ternyata artinya dari 3 juri memberikan 2 suara untuk si Floyd, dan hanya 1 suara untuk si Oscar. Kalah deh dia, padahal sepertinya waktu aku nonton 12 ronde itu lebih seru si Oscar yang tinju. Ah, nggak ngerti.
13.20
‘Blood Diamond’ harus ditambahkan pada list ‘must watch movies’...film bagus!
16.00
Ke salon. Krimbat. Luis juga!
22.51
Menulis di buku catatan dengan tulisan yang tidak jelas terbaca karena tidak ada lagi komputer di rumah. Mama sudah di jalan kembali ke rumah. Di kepala hanya tinggal hampa. Satu hari di umur ke 27, berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang dimiliki dan apa yang telah dilalui hingga sampai hari ini adalah berkat dan pengajaran tentang hidup.
Biarlah 5 tahun belakangan ini menjadi pengalaman dari kisah hidup, menjadi dewasa, menjadi seorang manusia dengan semua atribut emosi. Aku mau tidur cepat malam ini, tidak ingin bermimpi.
22:52 – May 06, 2007
2 comments:
It is so sad knowing that i was not there when you have to go thru this awful feeling, mbun....
I am sorry...I am so sorry...
ada banyak cara untuk membuat kita terjaga...
bersyukurlah bahwa masih diberi kesempatan untuk bangun dan terjaga...
Post a Comment