Tuesday, August 01, 2006

SELASA YANG PANJANG

Bingung juga mencatatkan cuaca sepanjang hari ini. Pagi diawali dengan sapaan sinar matahari, dan beberapa lama kemudian awan gelap menggulungnya dengan jutaan tetes air yang jatuh ke bumi. Siang hari dikala angin berhembus membawakan dingin, matahari malah bertengger gagah di tengah langit. Sama seperti hati yang juga sedang kebingungan mendefinisikan rasa.

Berada di kantor dengan iringan lagu tahun 80an sepanjang hari yang menyayat hati juga menyuburkan rindu dan sedih yang sekarang sedang bercampur sana sini. Memikirkanmu. Berharap harap yang tidak mungkin. Mengkhayalkan hal hal yang mustahil. Ah, biar saja. Toh selama ini pun hanya kesempurnaan hidup di angan yang membuat kita ada di sini.

“It’s amazing to discuss everything with you… Aku ke gym dulu ya, pit.”

Lalu, sore ini sepertinya matahari mulai memantapkan diri untuk melakukan tugasnya menutup hari. Sore dengan ditemani sinar matahari yang mulai redup, dan diskusi panjang barusan yang ditutup dengan pamitmu ke gym, membuat hati sedikit tenang. Tapi entah apakah rasa ini akan bertahan lama? Setan setan itu sering datang sesukanya tanpa melihat waktu dan suasana. Berusaha menarikmu kembali ke tempat yang sedikit aman dari jangkauan mereka terkadang menjadi sulit. Diri merasa sedikit lega jika bisa membawamu ke lingkup nyaman dunia kita. Sejenak beristirahat di dunia angan yang kita punya. Berbagi cerita dan juga tawa yang mungkin hanya sesaat, tapi rasa itu begitu indah. Bisa membuatmu kembali tertawa, Mendengarmu menggodaku. Membuatku merasa berarti. Absurd mungkin pendapat orang lain, tapi menurut kita, semua hanya sikap jujur atas hati. Hanya itu.

16:05August 1, 2006

2 comments:

Anonymous said...

Bagaimana jika kejujuran masih juga dipertanyakan? Meski sepenuh hati kuyakinkan diri bahwa 'iya'-nya adalah 'iya'...namun bayangan sakitnya tetap menghantui..lelah sist...:)

Anonymous said...

yang absurd, yang sementara. dengan itulah hidup harus dijalani, dimaknai...